Grafadon Paracetamol 500mg merupakan obat yang mengandung zat untuk menurunkan demam dan meredakan nyeri, seperti nyeri haid, sakit kepala, atau sakit gigi. Ketika mengalami demam atau nyeri, paracetamol menjadi obat yang diberikan untuk mengurangi rasa sakit yang dirasakan.
Paracetamol merupakan obat yang bisa Anda temukan dengan mudah di toko obat atau apotek, bahkan di warung-warung juga bisa membeli obat ini. Akan tetapi, dosis pemakaiannya harus tetap sesuai anjuran dokter atau cara pemakaian yang tertera di kemasan. Untuk lebih lengkapnya silakan simak informasi berikut.
Hal Penting Seputar Paracetamol
Jika Anda adalah salah seorang yang sering mengonsumsi paracetamol, tahukah apa efek samping dari obat tersebut? Atau sudahkah Anda menggunakannya sesuai aturan? Informasi berikut akan memberikan Anda pengetahuan mengenai hal-hal penting seputar paracetamol:
1. Aturan Minum Paracetamol
Paracetamol merupakan obat pereda nyeri sehingga hanya boleh dikonsumsi ketika Anda merasa demam atau nyeri. Untuk mengatasi rasa nyeri, sakit, dan demam, Anda bisa mengonsumsi tablet paracetamol 500 mg dengan aturan minum obat setiap 4-6 jam sekali.
Obat paracetamol juga harus diminum utah dan langsung ditelan, tanpa menghancurkannya di dalam mulut terlebih dahulu. Namun, aturan ini bisa berubah apabila ada anjuran berbeda dari dokter.
2. Bentuk Obat Paracetamol
Grafadon Paracetamol 500mg berbentuk tablet dengan bentuk bulat. Namun, ada juga paracetamol dalam bentuk sirup, kaplet, kapsul, dan lainnya. Bentuk obat ini biasanya disesuaikan oleh produsennya dan usia pengguna. Misalnya, bentuk sirup yang diperuntukkan bagi anak-anak.
3. Cara Penyimpanan Paracetamol
Obat paracetamol tidak membutuhkan penyimpanan yang rumit, Anda bisa menyimpannya di dalam kotak obat dengan suhu ruangan. Jauhkan dari tempat lembab maupun paparan sinar matahari. Obat ini tidak boleh disimpan di dalam kamar mandi dan jangan dibekukan.
Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan atau tanyakan langsung pada apoteker mengenai cara penyimpanan yang baik dengan benar. Jauhkan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan. Perhatikan tanggal kadaluarsa, jangan mengonsumsi obat yang sudah lewat masa pemakaiannya.
4. Dosis Penggunaan Paracetamol
Sebenarnya, untuk dosis penggunaan Anda harus berkonsultasi dengan dokter atau apoteker, terutama jika digunakan untuk penyakit tertentu. Biasanya penggunaan dosis untuk anak dan orang dewasa berbeda, begitu pula jika penyakit yang diderita berbeda.
Misalnya, untuk orang dewasa yang mengalami demam bisa mengonsumsi paracetamol 325-650 mg setiap 4-6 jam. Dosisnya hampir sama dengan kondisi mengalami nyeri.
Akan tetapi, pemberian akan berbeda untuk anak atau bayi. Bahkan untuk bayi prematur dan bayi baru lahir saja akan berbeda pengaturannya. Konsultasikan dengan dokter atau apoteker agar tidak terjadi penyalahgunaan obat.
5. Efek Samping Paracetamol
Hingga saat ini belum ada laporan bahwa paracetamol mengakibatkan cacat janin jika dikonsumsi ibu hamil. Untuk ibu menyusui juga tidak berefek terlalu besar, karena hanya sedikit yang terserap ke dalam ASI.
Namun, dalam kondisi tertentu ada efek samping yang bisa muncul seperti mual, sakit perut bagian atas, kehilangan nafsu makan, gatal-gatal, atau perubahan warna urine menjadi lebih gelap dan feses menjadi berwarna terang.
Konsumsi yang berlebihan juga akan memberikan banyak efek negatif seperti kulit dan mata menguning, mual, muntah, kehilangan nafsu makan dalam jangka panjang, keringat berlebihan, dan perdarahan tidak wajar.
Konsumsi paracetamol yang paling baik adalah sesuai dengan aturan pakai atau resep dokter. Meskipun Grafadon Paracetamol 500mg dapat ditemukan dengan mudah di toko obat, warung, apotek, bahkan toko online, Anda tetap tidak boleh sembarangan menggunakannya.